Jumat, 15 November 2013

ANALISA KASUS : PEMUDA DAN SOSIALISASI

"DELAPAN SISWA TERJARING RAZIA"

Sedikitnya delapan siswa SMP maupun SMA yang berkeliaran di luar sekolah saat jam pelajaran terjaring razia, Kamis (14/11). Razia gabungan Kantor Kesbangpol Linmas Satpol PP, Dinas Pendidikan, dan Polres Tegal Kota itu, untuk mencegah dan meminimalisir kenakalan remaja.
Petugas berhasil menggiring sejumlah pelajar yang kedapatan kedapatan bermain, nongkorong, dan keluyuran saat jam sekolah di tempat keramaian, antara lain di mal, pantai, dan tempat umum lainnya.
”Kegiatan ini bertujuan untuk meminimalisir kenakalan remaja, terutama di kalangan remaja, mencegah tawuran, serta mengantisipasi peredaran narkoba, dan lainnya,” ujar Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat Kantor Kesbangpol Linmas Kota Tegal Urip Setiyanto usai kegiatan razia.
Razia ini, lanjut dia, dilakukan dengan membagi tim menjadi dua. Tim pertama berkeliling ke kawasan GOR Wisanggeni yang kerap dijadikan tempat nongkrong para pelajar saat bolos sekolah, balai kota lama, Pantai Alam Indah (PAI), dan Pantai Muarareja. Sedangkan  tim kedua menyisir di sejumlah mal dan Polder Bayeman Margadana.
”Pelajar yang tertangkap hanya delapan anak. Saat petugas datang, tidak sedikit pelajar yang sedang berkerumun di tempat-tempat umum langsung melarikan diri. Sehingga  yang tertangkap sedikit," kata Urip.
Para pelajar SMP dan SMA/SMK yang terjaring petugas tidak hanya berasal dari Kota dan Kabupaten Tegal, melainkan juga dari Kabupaten Pemalang dan Brebes.
Para pelajar yang terjaring razia itu, diamankan di Aula Kantor Kesbangpol Linmas Kota Tegal, untuk mendapat  arahan berupa pembinaan dari dinas pendidikan setempat. Pembinaan tersebut sebagai upaya agar mereka tidak lagi membolos sekolah dan berkeliaran di tempat-tempat umum pada jam pelajaran.

Penyebab terjadinya kenakalan remaja :

Perilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).
  • Faktor internal:
  1. Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
  2. Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
  • Faktor eksternal:
  1. Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
  2. Teman sebaya yang kurang baik
  3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.

Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja :

  1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
  2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
  3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
  4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
  5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
ANALISA :

Dalam hal ini dapat memberikan pelajaran terutama untuk kalangan pelajar sekolah dan keluarga, karena untuk pelajar disaat jam pelajaran seharusnya ada di sekolah bukan malah berkeluyuran di tempat umum apalagi menggunakan seragam sekolah.
dalam hal ini banyak faktor yang dapat di pertanyakan, kenapa hal ini bisa terjadi ?
1. faktor keluarga
karena kurangnya pantauan dari orang tua sehingga remaja itu melakukan kenakalan, padahal untuk kalangan remaja masih membutuhkan perhatian penuh dari orangtua.
2. faktor sekolah
sekolah harus menerapkan pelajaran untuk mengetahui kebribadian siswanya dan mengajarkan aturan-aturan tata tertib yang tegas di sekolah.
3. faktor lingkungan dan pergaulan
Faktor ini juga sangat berpengaruh karena dari lingkungan pergaulan juga membentuk seorang anak remaja melalui proses pendewasaan.

Kesimpulan :

Di saat anak masih remaja masih membutuhkan perhatian penuh dan arahan karena disaat seseorang anak beranjak dewasa keingin tahuannya sangat tinggi sehingga perlu perhatian kusus agar tidak terjerumus ke jalur yang salah. 
 
 
 

PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

Pengertian Pelapisan Sosial adalah masyarakat terbentuk dari individu-individu. individu yang terdiri dari berbagai latar belakang tertentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial. Masyarakat merupakan satu kesatuan yang disararkan ikatan-ikatan yang sudah teratur dan boleh di katakan stabil, masyarakat tidak dapat di bayangkan tanpa individu, seperti juga individu tidak dapat di bayangkan tanpa adanya masyarakat.
Pelapisan sosial ciri tetap kelompok sosial adalah pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin nampaknya menjadi dasar dari seluruh sistem sosial masyarakat kuno.
Di dalam organisasi masyarakat primitif pun belum mengenal tulisan. Pelapisan masyarakat itu sudah ada. hal ini terbentuk dari berbagai bentuk berikut ini :
- adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan-pembedan hak dan kewajiban.
- adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa.
- adanya pemimpin yang saling berpengaruh.
- adanya orang-orang yang di kecilkan di luar kasta
- adanya pembagaian kerja di dalam suku itu sendiri
- adanya pembedaan standart ekonomi dan di dalam ketidaksamaan ekonomi itu secara umum.
bila mana di dalam beberapa suku perbedaan ekonomi itu begitu kecil dan kebiasaan tolong menolong secara timbal balik mendekati sistem komunisme,hal ini hanya terdapat milik umum dari kelompok.
Terjadinya pelapisan sosial adalah proses ini terjadi oleh pertumbuhan masyarakat itu sendiri. adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu di bentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang di susun sebelumnya oleh masyarakat itu tetapi berjalan alamiah dengan sendirinya.
Terjadi dengan di sengaja
Sistem pelapisan yang di susun dengan sengaja di tunjukan untuk mengejar tujuan bersama. Di dalam sistem palipasan tersebut di tentukan secara jelas dalam hal wewenang dan kekuasaan yang di berikan kepada seseorang.
Di dalam sistem organisasi yang di susun dengan cara ini mengandung dua sistem ialah :
- sistem fungsional ialah merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dengan kedudukan yang sederajat.
- sistem skalar ialah pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas ( vertiikal )
Pembedaan Sistem Menurut Sifatnya
- Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup
di dalam sistem ini permindahan anggota masyarakat ke lapisan yang lain baik keatas maupun ke bawah, tidak mungkin terjadi terkecuali ada hal-hal yang istimewa.
sebagaimana kita ketahui masyarakat terbagi atas :
  1. kasta brahmana : merupakan kastanya golongan-golongan pendeta dan merupakan kasta tertinggi.
  2. kasta Ksatria : merupakan kasta dari golongan bangsawan dan tentara yang di pandang lapisan kedua.
  3. kasta Waysia : merupakan kasta dari golongan pedagang, yang di pandang dari lapisan ketiga
  4. kasta Sudra : merupakan kasta dari golongan rakyat jelata.
  5. Paria : merupakan dari golongan yang tidak mempunyai kasta
Sistem Pelapisan Masyarakat Terbuka
Di dalam sistem terbuka ini setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk jatuh ke lapisan yang ada di bawahnya atau naik kelapisan yang di atasnya. Sistem yang demikian dapat kita temukan di masyarakat indonesia, setiap orang di berikan kesempatan memiliki segala jabatan bila ada kesempatan.
Kesamaan Derajat
Sifat penghubung antara manusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya adalah timbal balik artinya seseorang itu anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat ataupun pemerintah dan negara.
Persamaan hak ialah adanya kekuasaan negara seolah olah hak individu lambat laun di rasakan sebagai sesuatu yang menggangu, karena dimana kekuasaan negara itu berkembang, terpaksalah ia memasuki lingkungan hak manusia pribadi dan berkuranglah pula luas hak batasnya yang dimiliki individu itu.
Persamaan Derajat Di Indonesia
Di dalam undang-undang dasaar 1945 mengenai hak dan kebebasan yang berkaitan dengan adanya persamaan derajat dan hak juga tercantum dalam pasal-pasalnya secara jelas. Hukum di buat dengan maksud untuk melindungi dan mengatur masyarakat secara umum tanpa adanya perbedaan.
Dalam Pengertian Umun Elite adalah sekelompok orang dalam masyarakat menempati kedudukan tertinggi. dalam arti khusus memiliki sekelompok orang terkemuka di dalam bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.
Masyarakat Dan Massa
dari karakteristik yang singkat masyarakat merupakan gambaran kosong dari suatu masyarakat dan persekutuan. ia tidak mempunyai organisasi sosial, tidak ada lembaga kebiasaan, dan tradisi, tidak memiliki serangkaian aturan-aturan atau ritual., tidak terdapat sentimen-sentimen kelompok yang terorganisasi, tidak ada struktur status peranan.
pada dasarnya dalam kehidupan ekonomi itu hanya ada dua kelompok, yaitu rumah tangga produsen dan ruamh tangga konsumen. di dalam rumah tangga produsen di lakukan proses produksi, perdagangan yang melakukan jasa berupa menjual hasil pertanian yang telah di belinya dari desa ke kota akan memperoleh balas jasa berupa keuntungan upah karena telah mengangkutnya ke kota.



Rabu, 13 November 2013

WARGA NEGARA DAN NEGARA

agar dapat mengenal hukum lebih jelas, maka di perlukan mengenal ciri dan sifat hukum :
- adanya perintah atau larangan
- perintah atau larangan itu harus di patuhi oleh setiap orang
agar tata tertib dalam masyarakat dapat dilaksanakan dan tetap terpelihara dengan baik, perlu ada peraturan yang mengatur, itu disebut dengan kaidah hukum.
agar peraturan benar benar terlaksana dan di taati, maka perlu di lengkapi dengan unsur memaksa tata tertib itu untuk di taati.
segala sesuatu yang menimbulkan aturan -aturan yang mempunyai kekuatan memaksa, yang kalau di langgar akan terkena sangsi tegas dan nyata.
menurut pembagiannya hukum di bagi dalam :
- hukum undang-undang yaitu hukum yang tercantum dalam perundang undangan.
- hukum kebiasaan yaitu hukum yang terletak pada kebiasaan (adat)
- hukum traktat adalah hukum yang di tetapkan oleh negara-negara dalam suatu perjanjian antara negara.
- hukum yurisprudensi adalah hukum yang terbentuk karena keputusan hakim
negara sebagai organisasi dalam suatu wilayah dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan dan warga negaranya. serta menetapkan cara-cara dan batas-batas sampai diaman kekuasaan dapat digunakan dalam kehidupan bersama.
hukum yang berlaku dalam masyarakat dan nyata berlaku mengatur masyarakat di sebut hukum positif, istilah hukum positif di maksutkan untuk menandai " differentie" dan hukum terhadap kaidah-kaidah lain dalam masyarakat. sehingga di butuhkan lembaga khusus yang bertujuan merumuskan dengan jelas tujuan yang akan di capai oleh hukum.
hukum tidak lain hanyalah merupakan sarana bagi pemerintah atas tangan-tangan yang berkuasa untuk menggerahkan cara berfikir dan bertindak dalam rangka kebijakan tujuan nasional, agar masyarakat siap dalam melakukan hukum positif, perlu mempelajari menejemen hukum dan kultur hukum. Sebab itu hukum memikirkan bagaiman mendayakan sumber daya dalam masyarakat untuk mengatur masyarakat melalui hukum. Bagi masyarakat modern atau primitif, hukum akan selalu berfungsi, sebab hukum dapat di artikan sebagai hukum tertulis dan hukum tidak tertulis, tidak tertulisnya hukum dalam perundang undangan tidak mengurangi keberadaan dan kehadiran hukum.
Dalam pemahaman sosiologis hadirnya hukum adalah unutuk di ikuti atau di langgar, tetapi ada perilaku yang tidak sepenuhnya di golongkan kepada mematuhi hukum atau melanggar hukum, hukum sebagai kerangka luar, lebih banyak. antara penyimpangan sosial.
Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan manusia dalam masyarakat. dengan perkataan lain, negera mempunyai 2 tugas utama, yaitu :
1. mengatur dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat yang bertentangan satu sama lain.
2. mengatur dan menyatukan kegiatan manusia dan golongan untuk menciptakan tujuan bersama yang di sesuaikan dan diarahkan pada tujuan utama.
Negara Serikat adalah negara yang terjadi dari penggabungan beberapa negara yang semula berdiri sendiri sebagai negara yang merdeka, berdaulat, kedalam suatu ikatan kerjasama yang efektif.
Sifat sifat Kedaulatan :
- permanen
- absolut
- tidak terbagi bagi
- tidak terbatas
Sumber Kedaulatan
- teori kedaulatan tuhan
- teori kedaulatan rakyat
- teori kedaulatan negara
- teori kedaulatan hukum
Pemerintah dalam arti sempit, adalah menunjuk kepada alat perlengkapan negara yang melaksanakan pemerintahan dalam arti sempit.


PEMUDA DAN SOSIALISASI

masa remaja merupakan masa transisi, seringkali muncul perilaku menyimpang atau kecenderungan melakukan pelanggaran. remaja merupakan kelompok potensial yang mudah di pengaruhi media massa apapun bentuknya, keadaan bimbang akibat orientasi mendua menurut Dr. malo juga menyebabkan remaja nekat melakukan tindakan bunuh diri. remaja harus di beri kesempatan berkembang dan beragrument, dalam mengkonsumsi media massa para remaja memerlukan bimbingan dari orangtua.
menurut suwarniayati remaja sebagai individual dan masa pancaroba memiliki penilaian yang belum mendalam terhadap norma,etika, dan agama seperti halnya orang dewasa.  penghayatan mengenai proses perkembangan bukan sebagai kontinum yang sambung menyambung tetapi fragmentaris, terpecah-pecah dan setiap fragment memiliki arti sendiri-sendiri. pemuda di bedakan dari anak dan orangtua dan masing-masing fragment itu mewakili nilai sendiri.
dinamika pemuda tidak lebih dari usaha untuk menyesuaikan diri dengan pola-pola kelakuan yang sudah tersedia, dan setiap bentuk kelakuan yang menyimpang akan di cap sebagai yang anomalis, yang tak sewajarnya. dan jika itu di tentang oleh kaidah-kaidah sosial yang sudah melembaga, maka hal itu akan menjelma dalam bentuk adanya jurang pemisah antara generasi muda dan generasi tua.
Pemuda adalah suatu generasi yang di pundaknya terbebani bermacam macam harapan, terutama dari generasi lainnya. hal ini dapat di mengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan  generasi sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.
proses sosialisasi generasi muda adalah suatu proses yang sangat menentukan  kemampuan diri pemuda untuk menyelaraskan diri di tengah-tengah masyarakat. maksud dari pengembangan generasi muda adalah agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penangananya benar-benar menggunakan sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya dapat terarah. Pembinaan dan pengembangan generasi muda haruslah menanamkan motivasi kepekaan terhadap masa datang membutukan pula kepekaan terhadap masa datang, membutuhkan pula kepekaan terhadap situasi situasi lingkungan.
tanpa ikut sertanya generasi muda, pembangunan ini sulit berhasil bukan saja karena pemuda merupakan lapisan masyarakat yang cukup besar.

MASALAH DAN POTENSI GENERASI MUDA

berbagai permasalahan generasi muda yang muncul yaitu :
- menurun nya jiwa idealisme, pratiotisme dan nasionalisme di kalangan masyarakat dan generasi muda.
- kekurangpastian generasi muda akan masa depannya
- belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan.
- kurangnya lapangan kerja dan kesempatan kerja serta tingginya pengangguran/setengah pengangguran di kalangan generasi muda dan mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional.
- kuranganya gizi yang dapat menghambat bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan generasi muda
- masih banyaknya perkawinan di bawah umur
- pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan
- meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika.
- belum ada peraturan perundangan yang menyangkut generasi muda.

POTENSI-POTENSI GENERASI MUDA

- idealisme dan daya kritis
secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada maka ia dapat melihat kekurangan dan tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru.
- dinamika dan kreatifitas
adanya idealisme pada generasi muda, maka generasi muda memiliki potensi kedinamisan dan kreatifitas.
- keberanian mengambil resiko
perubahan dan pembaruan termasuk pembangunan, mengandung resiko dan meleset terhambat atau gagal.
-  optimis dan kegairahan semangat
kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat
- sikap kemandirian dan disiplin murni
generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya
- terdidik
walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruf baik dalam arti kuantatif maupun dalam arti kualitatif generasi muda secara relatif.
- keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
keanekaragaman generasi muda merupakan cerminan dari keanekaragaman masyarakat kita.
- pratiotisme dan nasionalisme
pemupukan rasa kebanggan, kecintaan dan turut serta memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi muda
- sikap kesatria
kemurnian idealisme, keberanian, semangat pengabdian dan pengorbanan serta rasa tanggung jawab sosial yang tinggi.
- kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi
generasi muda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila secara fungsional

sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berfikir agar dia dapat berperan dan berfungsi.
bagi anak-anak kecil situasi sekelilingnya adalah keluarga sendiri,gambaran diri merupakan pantulan perhatian yang di berikan keluarga kepada mereka.
melalui proses sosialisasi, individu akan terwarnai cara berfikir dan kebiasaan hidupnya dengan proses sosialisasi,individu menjadi tahu bagaimana ia harus bertingkah laku di tengah masyarakat dan lingkungan budaya.
faktor lingkungan bagi pemuda dalam proses sosialisasi memegang peranan penting, karena dalam proses sosialisasi pemuda terus berlanjut dengan segala daya imitasi dan identitasnya.